MitraSatuNews.com – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali meningkat di Indonesia, terutama di Pulau Jawa, memicu kekhawatiran penyebarannya ke wilayah lain, termasuk Nusa Tenggara Barat (NTB). Di Lombok Timur, meskipun dampaknya masih terkendali, indikasi kasus PMK pada puluhan ternak menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lombok Timur, Ir. Mashur, mengungkapkan bahwa vaksinasi menjadi langkah utama pencegahan. Sebanyak 4.950 dari 5.000 dosis vaksin awal telah disuntikkan, dengan target selesai dalam dua hari. “Total alokasi vaksin sebanyak 40.000 dosis akan diberikan bertahap,” ujar Mashur.
Selain vaksinasi, pemantauan di pasar ternak dan tingkat peternak terus diperketat. Mashur mengimbau peternak untuk tidak panik jika ternaknya terjangkit PMK, karena penyakit ini dapat disembuhkan dengan penanganan tepat. “Jangan buru-buru menjual ternak sakit. Vaksinasi adalah kunci pencegahan,” tambahnya.
Fasilitas kesehatan hewan siap memberikan layanan vaksinasi gratis berkat dukungan pemerintah pusat. Mashur juga mengingatkan peternak untuk waspada terhadap isu dan hoaks yang dapat merugikan harga jual ternak.
Dinas Peternakan Lombok Timur optimis dengan langkah cepat ini, penyebaran PMK dapat dikendalikan, memastikan usaha peternakan tetap aman dari ancaman wabah.
(Win)
Bagikan ini:
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
- Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
- Klik untuk berbagi di Utas(Membuka di jendela yang baru) Utas
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
- Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik